KRITIK ARSITEKTUR BAB III

Posted by Alviansyah Yudhistiro on Minggu, Februari 10, 2019


BAB III
KRITIK MONAS

A.       TUGU MONAS
Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Sukarno, dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. Monumen Nasional terletak tepat di tengah Lapangan Medan MerdekaJakarta Pusat.


B.       INFORMASI UMUM

-            Lokasi                                   : Jakarta, Indonesia
-            Alamat                                   : Lapangan Merdeka
-            Mulai dibangun                  : 17 Agustus 1961
-            Selesai                                   : 12 Juli 1975
-            Diresmikan                          : 12 Juli 1975
-            Tinggi                                    : 132 meter
-            Arsitek                                  : Frederich Silaban,  R.M. Soedarsono
-            Kontraktor utama             : P.N. Adhi Karya

C.        METODE DEPIKTIF
Presiden Soekarno pada saat itu ingin memulai pembangunan monumen nasional. Ir. Soekarno ingin menyetarakan tinggi Monas tersebut dengan Menara Eiffel di Perancis. Kemudian lokasi pembangunan Monas berada di depan Istana Merdeka.
Pembangungan Monas sendiri memiliki makna penting yakni untuk mengenang kemudian melestarikan perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan hingga bisa bebas dari penjajah pada tahun 1946. Diharapkan Monumen Nasional bisa memberi makna hingga menginspirasi kepada generasi penerus bangsa.
Awal pembangunan Monas ini diawali dengan adanya sayembara perencanaan monumen yang digelar pada tahun 1955. Contoh replika dari Monas sendiri ada 51 karya akan tetapi hanya ada satu yang dipilih. Hasil karya desain Monas yang dibuat Frederich Silaban berhasil terpilih karena memenuhi kriteria dari sayembara tersebut dimana memperlihatkan lambat bangsa Indonesia dari segi karakter hingga mampu bertahan dalam jangka lama.
Namun, dalam perjalanannya Presiden Soekarno masih kurang menyetujui desain dari Frederich Silaban, sehingga dibentuklah lingga dan yoni oleh Sukarno. Hasil akhir desain Monas telah rampung diselesaikan Frederich, namun sayang dana yang dibutuhkan dalam proses pembuatan terbilang tinggi. Pada saat itu ekonomi Indonesia masih belum membaik sehingga Presiden Sukarno meminta bantuan dari seorang arsitek bernama R.M Soedarsono untuk merampungkan desain Monas.
Soedarsono telah memberi konsep baru pada Monumen Nasional dimana menyematkan angka 17,8 dan 45 yang mana memperlihatkan sebuah momen kemerdekaan Indonesia yakni 17 Agustus 1945. Kemudian proses pembangunan Monas berada di atas lahan seluas 80 hektar kemudian dimulailah pembangunannya pada 17 Agustus 1961.
Dari bentuk utuh Monas terdapat beberapa bagian penting mulai dari lidah api, pelataran puncak, pelataran bawah, hingga Museum Sejarah Perjuangan Nasional. Menariknya seluruh bangunan Monas setinggi 132 meter tersebut telah dilapisi oleh marmer sehingga memberi ketahanan tinggi.
a.         Lidah Api
Pada Monumen Nasional terdapat bagian lidah api dimana terbuat dari bahan perunggu dengan tinggi 17 meter berdiameter 6 meter ditambah beratnya mencapai 14,5 ton. Tidak hanya itu, dari lidah api ini juga mendapat lapisan emas seberat 45kg yang terdiri dari 77 bagian kemudian disatukan.



b.        Pelataran Puncak
Pelataran puncak memiliki luas mencapai 11x11meter kemudian dari akses menuju pelataran puncak tersedia lift hingga tangga darurat. Pengujung bisa melihat suasana kota Jakarta dari pelataran puncak



c.          Pelataran Bawah
Monumen Nasional di bawahnya juga terdapat pelataran dengan luas mencapai 45×45 meter. Jarak antara tinggi Monas hingga pelataran bawah mencapai 17 meter, dan pengunjung bisa melihat Taman Monas yang menjadi salah satu hutan kota di Jakarta.



d.        Museum Sejarah Perjuangan Nasional
Museum Sejarah Perjuangan Nasional berupa Museum Nasional dengan tinggi ruangan mencapai 8 meter. Luas museum bisa mencapai 80x80meter kemudian di sisi museum juga terdapat 12 diorama dengan berbagai macam tampilan sejarah Indonesia dari zaman kerajaan hingga tampilan momen G30S PKI.

REFRENSI




Nama Anda
New Johny WussUpdated: Minggu, Februari 10, 2019

0 komentar:

Posting Komentar