KONSERVASI STASIUN SENEN DI JAKARA PUSAT

Posted by Alviansyah Yudhistiro on Senin, Maret 25, 2019

Gambar 1 : Pintu Masuk Stasiun Pasar Senen
Sumber : www.google.com

Stasiun Pasar Senen di tetapkan sebagai Bangunan Stasiun Cagar Budaya Berdasarkan SK Gubernur No. 475 Th. 1993, 29 Maret 1993; dan SK Menbudpar No: PM.13/PW.007/MKP/05, 25 April 2005. Stasiun Pasar Senen (PSE, +4,7 m) atau juga biasa disebut Stasiun Senen adalah stasiun kereta api yang terletak di Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia. Terletak di wilayah ramai di dekat Gelanggang Remaja Planet Senen dan pusat perbelanjaan Pasar Senen, stasiun ini terutama melayani kereta api kelas bisnis dan kelas ekonomi tujuan Purwokerto, Kutoarjo, Yogyakarta, Semarang, Solo, Malang, dan Surabaya. Selain itu, Stasiun Pasar Senen juga melayani perjalanan  KRL Commuter Line tujuan Kemayoran, Duri, Tanah Abang, Sudirman, Manggarai sampai dengan Stasiun Bogor.

SEJARAH
Gambar 2 : Stasiun Senen Zaman Dahulu
Sumber : www.google.com

Stasiun Pasar Senen atau lebih populer disebut sebagai Stasiun Senen saja adalah stasiun kereta api yang terletak di Kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat, yang merupakan salah satu daerah tua di Jakarta. Nama Senen diambil dari nama sebuah pasar yang dibuka oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1733 sebagai fasilitas perdagangan di pinggiran kota Weltevreden yang sekarang disebut Gambir. Pasar itu disebut Pasar Senen karena pada jaman dulu memang hanya buka pada setiap hari Senin saja. Pada masa kepemimpinan Gubernur Hindia Belanda Van der Parra, Pasar Senen semakin ramai sehingga akhirnya dibuka setiap hari. Setelah kemerdekaan hingga tahun 1975, Senen merupakan pusat perdagangan kota Jakarta yang semakin berkembang dengan dibangunnya Pusat perdagangan Senen atau proyek Senen pada masa pemerintahan Gubernur Ali Sadikin (1960-1970) dan di tahun 1990 dibangun pula super blok modern Atrium Senen.

Perkembangan kawasan Pasar Senen membutuhkan dukungan fasilitas transportasi yang memadai, salah satunya kereta api, yang oleh pemerintah kolonial Belanda mulai dioperasikan sekitar tahun 1887. Awalnya stasiun Pasar Senen hanya merupakan tempat pemberhentian sementara kereta api jalur Batavia-Bekasi yang dibuka pada tahun 1894 oleh Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOS). Dalam perkembangan waktu dengan semakin meningkatnya jumlah penumpang, maka dibangunlah Stasiun Pasar Senen sekitar tahun 1916 oleh Staats Spoorwegen (SS) dan diresmikan tanggal 19 Maret 1925.

Stasiun ini menjadi populer karena selalu didatangi oleh kaum pemudik yang hendak menggunakan jasa angkutan kereta api ke berbagai jurusan di Pulau Jawa Agar pengaturan penumpang lebih nyaman, pihak Daerah Operasi I Jakarta menyediakan pintu-pintu yang terpisah menurut jenis keretanya, yakni untuk kereta api jarak jauh dan untuk KRL Commuter Line. Selain itu, disediakan pula terowongan bawah tanah yang menghubungkan peron jalur 1 dengan 3 dan jalur 4 dengan 6

ARSITEKTUR
Gambar 3 : Bangunan Utama Stasiun Senen
Sumber : www.google.com

Bangunan karya arsitek J. Van Gendt itu berbentuk memanjang simetris dengan variasi dan penekanan dimensi bangunan yang lebih tinggi pada Hall seperti yang biasanya terdapat pada bangunan umum bergaya Neo-Indische yang merupakan peralihan ke gaya modern. Pengaruh arsitektur Modern terlihat dari deretan lunette atau jendela atas pada bangunan Hall yang berbentuk persegi dan teratur seirama dengan pintu-pintu lengkung di bawahnya. Karakter vernakular atau penyesuaian dengan iklim setempat terlihat pada bentuk atap limasan yang mendominasi, dengan penambahan atap teritisan diatas pintu masuk hall untuk melindunginya dari air hujan sehingga terlihat seperti bangunan dua lantai.

FASILITAS
Stasiun Pasar Senen kini juga sudah mulai mengadopsi sistem check in mandiri layaknya bandara agar para penumpang dapat mencetak sendiri boarding pass khusus keberangkatan KA jarak jauh dan menengah. Stasiun Pasar Senen menyediakan berbagai fasilitas memadai seperti counter tiket dan costumer service, cetak tiket mandiri, mushola, ruang tunggu, toilet, minimarket, warung nasi, transportasi penyambung, area parkir yang luas, ruang khusus menyusui bagi ibu yang membawa serta anaknya dalam perjalanan, toilet yang bersih, tempat pengisian daya (charger) gadget dan smarpthone, ATM bank (Danamon, CIMB Niaga, BRI, BCA, BNI),

Gambar 3 : Denah Stasiun Senen
Sumber : www.google.com


Gambar 4 : Peron Kereta Jarak Jauh
Sumber : www.google.com


Gambar 5 : Peron Commuter Line
Sumber : www.google.com


Gambar 6 : Terowongan Penyeberangan
Sumber : www.google.com

KONSERVASI BANGUNAN
Saat ini Stasiun Pasar Senen melayani kereta api kelas bisnis dan kelas ekonomi ke berbagai tujuan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur yang dikelompokkan menjadi Jalur Utara dan Jalur Selatan. Untuk melayani jalur – jalur tersebut Stasiun Senen memiliki enam jalur sepur yang dibagi menjadi tiga jalur di barat dan tiga jalur di timur dipisahkan oleh bangunan emplasemen panjang dan terbuka beratap pelana dengan struktur baja. Antara emplasemen barat (bangunan utama) dan emplasemen timur dihubungkan dengan terowongan yang melintas di bawah rel kereta.

Pintu masuk untuk peron yang melayani jalur utara, dengan pintu berbentuk lengkung yang merupakan sentuhan gaya Romanticism. Penggunaan lantai keramik memberikan kesan bersih dan kemudahan dalam perawatan. Kombinasi warna putih dan abu-abu berulang pada lantai dan dindingnya. Konsol atap koridor yang diekspos memperkuat karekter ruang.

Ruang tunggu dilengkapi dengan deretan kursi berbahan Fiber. Penggunaan warna putih pada dinding, lantai dan kursi memberi kesan bersih. Estetika ruang tersebut terletak pada komposisi lunette atau jendela kaca pada dinding bagian atas dan ventilasi yang dibingkai dengan list segiempat.

Suasana terowongan di bawah rel yang menghubungkan emplasemen barat dan timur merupakan sarana sirkulasi bagi penumpang yang akan menuju luar kota untuk kereta jalur utara. Untuk menghilangkan kesan monoton dan gelap digunakan warna kombinasi putih dan cokelat muda dengan list cokelat tua sebagai penanda arah. Setiap calon penumpang yang masuk ke dalam stasiun Pasar Senen ini akan merasakan sensasi berada di dalam bangunan lama pada masa kolonial. Terowongan-terowongan yang ada di stasiun ini menambah keunikan dan kesan jaman dulu seperti tempat bersembunyi prajurit-prajurit di masa perang. Namun, tidak ada kesan mencekam sama sekali, justru akan menikmati suasana seperti ke masa lalu.

Emplasemen barat dan timur dipisahkan oleh jalur sepur satu, dua, dan tiga yang merupakan jalur untuk tujuan luar kota. Kedua emplasemen dihubungkan dengan terowongan di bawah rel. Suasana peron dan lobby di malam hari. Konstruksi yang terekspos menunjukkan betapa kokohnya bangunan Stasiun Pasar Senen.

Stasiun Pasar Senen menyimpan aura dan sensasi yang tak mungkin bisa diungkapkan. Tak hanya itu, stasiun ini pun tak lelah melayani penumpangnya dan masih setia berdiri dengan kokoh selama 125 tahun lamanya (1894-2019) dan tak lekang dimakan jaman.

Ruang boarding itu terbuat dari rangkaian baja dan kaca. Calon penumpang kereta api di Stasiun Senen bisa mengantre di ruangan tersebut sebelum masuk pintu tengah stasiun

Perbaikan Dinding
 Perbaikan Kanopi dan Lantai



















Pembuatan Kanopi

Perbaikan Trowongan Penyebrangan

Perbaikan Interior

Perbaikan Dinding dan Kusen

Perbaikan Peron dan Tangga
 Perbaikan Lantai dan Plafound
 Perbaikan Ekterior
 
REFRENSI


Nama Anda
New Johny WussUpdated: Senin, Maret 25, 2019

1 komentar:

  1. Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
    Memiliki 8 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    Link Alternatif :
    arena-domino.net
    arena-domino.org
    100% Memuaskan ^-^

    BalasHapus