Gambar 1 : Pintu Masuk Stasiun
Pasar Senen
Sumber : www.google.com
Stasiun Pasar Senen di tetapkan sebagai
Bangunan Stasiun Cagar Budaya Berdasarkan SK Gubernur No. 475 Th. 1993, 29
Maret 1993; dan SK Menbudpar No: PM.13/PW.007/MKP/05, 25 April 2005. Stasiun
Pasar Senen (PSE, +4,7 m) atau juga biasa disebut Stasiun Senen adalah stasiun
kereta api yang terletak di Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, DKI Jakarta,
Indonesia. Terletak di wilayah ramai di dekat Gelanggang Remaja Planet Senen
dan pusat perbelanjaan Pasar Senen, stasiun ini terutama melayani kereta api
kelas bisnis dan kelas ekonomi tujuan Purwokerto, Kutoarjo, Yogyakarta,
Semarang, Solo, Malang, dan Surabaya. Selain itu, Stasiun Pasar Senen juga
melayani perjalanan KRL Commuter Line tujuan Kemayoran, Duri, Tanah
Abang, Sudirman, Manggarai sampai dengan Stasiun Bogor.
SEJARAH
Gambar 2 : Stasiun Senen Zaman
Dahulu
Sumber : www.google.com
Stasiun Pasar Senen atau lebih populer
disebut sebagai Stasiun Senen saja adalah stasiun kereta api yang terletak di
Kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat, yang merupakan salah satu daerah tua di
Jakarta. Nama Senen diambil dari nama sebuah pasar yang dibuka oleh pemerintah
kolonial Belanda pada tahun 1733 sebagai fasilitas perdagangan di pinggiran
kota Weltevreden yang sekarang disebut Gambir. Pasar itu disebut Pasar Senen
karena pada jaman dulu memang hanya buka pada setiap hari Senin saja. Pada masa
kepemimpinan Gubernur Hindia Belanda Van der Parra, Pasar Senen semakin ramai
sehingga akhirnya dibuka setiap hari. Setelah kemerdekaan hingga tahun 1975,
Senen merupakan pusat perdagangan kota Jakarta yang semakin berkembang dengan
dibangunnya Pusat perdagangan Senen atau proyek Senen pada masa pemerintahan
Gubernur Ali Sadikin (1960-1970) dan di tahun 1990 dibangun pula super blok
modern Atrium Senen.
Perkembangan kawasan Pasar Senen
membutuhkan dukungan fasilitas transportasi yang memadai, salah satunya kereta
api, yang oleh pemerintah kolonial Belanda mulai dioperasikan sekitar tahun
1887. Awalnya stasiun Pasar Senen hanya merupakan tempat pemberhentian
sementara kereta api jalur Batavia-Bekasi yang dibuka pada tahun 1894 oleh
Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOS). Dalam perkembangan waktu dengan
semakin meningkatnya jumlah penumpang, maka dibangunlah Stasiun Pasar Senen
sekitar tahun 1916 oleh Staats Spoorwegen (SS) dan diresmikan tanggal 19 Maret
1925.
Stasiun ini menjadi populer karena selalu
didatangi oleh kaum pemudik yang hendak menggunakan jasa angkutan kereta api ke
berbagai jurusan di Pulau Jawa Agar pengaturan penumpang lebih nyaman, pihak
Daerah Operasi I Jakarta menyediakan pintu-pintu yang terpisah menurut jenis
keretanya, yakni untuk kereta api jarak jauh dan untuk KRL Commuter Line.
Selain itu, disediakan pula terowongan bawah tanah yang menghubungkan peron
jalur 1 dengan 3 dan jalur 4 dengan 6
ARSITEKTUR
Gambar 3 : Bangunan Utama
Stasiun Senen
Sumber : www.google.com
Bangunan karya arsitek J. Van Gendt itu
berbentuk memanjang simetris dengan variasi dan penekanan dimensi bangunan yang
lebih tinggi pada Hall seperti yang biasanya terdapat pada bangunan umum
bergaya Neo-Indische yang merupakan peralihan ke gaya modern. Pengaruh
arsitektur Modern terlihat dari deretan lunette atau jendela atas pada bangunan
Hall yang berbentuk persegi dan teratur seirama dengan pintu-pintu lengkung di
bawahnya. Karakter vernakular atau penyesuaian dengan iklim setempat terlihat
pada bentuk atap limasan yang mendominasi, dengan penambahan atap teritisan
diatas pintu masuk hall untuk melindunginya dari air hujan sehingga terlihat
seperti bangunan dua lantai.
FASILITAS
Stasiun Pasar Senen kini juga sudah mulai
mengadopsi sistem check in mandiri layaknya bandara agar para penumpang dapat
mencetak sendiri boarding pass khusus keberangkatan KA jarak jauh dan menengah.
Stasiun Pasar Senen menyediakan berbagai fasilitas memadai seperti counter
tiket dan costumer service, cetak tiket mandiri, mushola, ruang tunggu, toilet,
minimarket, warung nasi, transportasi penyambung, area parkir yang luas, ruang
khusus menyusui bagi ibu yang membawa serta anaknya dalam perjalanan, toilet
yang bersih, tempat pengisian daya (charger) gadget dan smarpthone, ATM bank
(Danamon, CIMB Niaga, BRI, BCA, BNI),
Gambar 3 : Denah Stasiun Senen
Sumber : www.google.com
Gambar 4 : Peron Kereta Jarak Jauh
Sumber : www.google.com
Gambar 5 : Peron Commuter Line
Sumber : www.google.com
Gambar 6 : Terowongan
Penyeberangan
Sumber : www.google.com
KONSERVASI
BANGUNAN
Saat ini Stasiun Pasar Senen melayani
kereta api kelas bisnis dan kelas ekonomi ke berbagai tujuan ke Jawa Tengah dan
Jawa Timur yang dikelompokkan menjadi Jalur Utara dan Jalur Selatan. Untuk
melayani jalur – jalur tersebut Stasiun Senen memiliki enam jalur sepur yang
dibagi menjadi tiga jalur di barat dan tiga jalur di timur dipisahkan oleh bangunan
emplasemen panjang dan terbuka beratap pelana dengan struktur baja. Antara
emplasemen barat (bangunan utama) dan emplasemen timur dihubungkan dengan
terowongan yang melintas di bawah rel kereta.
Pintu masuk untuk peron yang melayani jalur
utara, dengan pintu berbentuk lengkung yang merupakan sentuhan gaya
Romanticism. Penggunaan lantai keramik memberikan kesan bersih dan kemudahan
dalam perawatan. Kombinasi warna putih dan abu-abu berulang pada lantai dan
dindingnya. Konsol atap koridor yang diekspos memperkuat karekter ruang.
Ruang tunggu dilengkapi dengan deretan
kursi berbahan Fiber. Penggunaan warna putih pada dinding, lantai dan kursi
memberi kesan bersih. Estetika ruang tersebut terletak pada komposisi lunette
atau jendela kaca pada dinding bagian atas dan ventilasi yang dibingkai dengan
list segiempat.
Suasana terowongan di bawah rel yang
menghubungkan emplasemen barat dan timur merupakan sarana sirkulasi bagi
penumpang yang akan menuju luar kota untuk kereta jalur utara. Untuk
menghilangkan kesan monoton dan gelap digunakan warna kombinasi putih dan
cokelat muda dengan list cokelat tua sebagai penanda arah. Setiap calon
penumpang yang masuk ke dalam stasiun Pasar Senen ini akan merasakan sensasi
berada di dalam bangunan lama pada masa kolonial. Terowongan-terowongan yang
ada di stasiun ini menambah keunikan dan kesan jaman dulu seperti tempat
bersembunyi prajurit-prajurit di masa perang. Namun, tidak ada kesan mencekam
sama sekali, justru akan menikmati suasana seperti ke masa lalu.
Emplasemen barat dan timur dipisahkan oleh
jalur sepur satu, dua, dan tiga yang merupakan jalur untuk tujuan luar kota.
Kedua emplasemen dihubungkan dengan terowongan di bawah rel. Suasana peron dan
lobby di malam hari. Konstruksi yang terekspos menunjukkan betapa kokohnya bangunan
Stasiun Pasar Senen.
Stasiun Pasar Senen menyimpan aura dan
sensasi yang tak mungkin bisa diungkapkan. Tak hanya itu, stasiun ini pun tak
lelah melayani penumpangnya dan masih setia berdiri dengan kokoh selama 125
tahun lamanya (1894-2019) dan tak lekang dimakan jaman.
Ruang boarding itu terbuat dari rangkaian
baja dan kaca. Calon penumpang kereta api di Stasiun Senen bisa mengantre di
ruangan tersebut sebelum masuk pintu tengah stasiun
Perbaikan Dinding
Pembuatan Kanopi
Perbaikan Trowongan Penyebrangan
Perbaikan Interior
Perbaikan Dinding dan Kusen
Perbaikan Peron dan Tangga
REFRENSI
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
BalasHapusSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 8 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.net
arena-domino.org
100% Memuaskan ^-^